Jumat, 17 Desember 2010

Pro-U is Pro-Me

Oleh: Siti Ulfah Juwita

Bismillahirrahmannirrahim,,,
Terima kasih Pro-U kau memang benar – benar Pro-Me, telah mengiringi langkah – langkah perjalanan hidupku. Dan jika ada yang menanyakan apa buku kesukaanku. Maka aku akan menjawab: buku – buku terbitan Pro-U media^^

*****
Dunia ROHISlah yang telah mengantarkanku berkutat dengan buku – buku islami. Ketika itu aku mendapat amanah menjadi penanggung jawab mading musholah akhwat (perempuan). Amanah baru yang menuntutku untuk banyak mencari referensi. Amanah itu hadir beriringan dengan amanah baru yang akan dijalani oleh kakak perempuanku untuk menjadi seorang isteri.

Setelah kakak ku menikah, aku sangat takjub melihat barang – barang yang dibawa oleh kakak ipar ku. SubhanaAllah, dua rak buku – buku keislaman, dengan jenis kitab – kitab; novel; buku – buku pengembangan diri dll, ditambah koleksi kaset – kaset nasyidnya. Allahu akbar! Membuat ku semakin bersemangat menjalankan amanah, karena tak perlu repot – repot lagi mencari referensi.

Dan semua itulah yang menjadi awal perkenalanku dengan buku terbitan Pro-U media. Nikmatnya Pacaran Setelah Pernikahan (NPSP) karya Salim A. Fillah adalah buku pertama yang terpaksa harus ku baca, karena ada beberapa bait – bait paragraf yang akan ku kutip untuk melengkapi mading. Terpaksa dibaca karena temanya tentang pernikahan yang ku pikir masih terlalu dini untuk ku nikmati. Meski hanya sedikit membaca tapi bahasanya begitu nikmat, membuatku jatuh hati dengan buku terbitan Pro-U.

Pro-U media, telah tercatat dibenakku. Dan di acara – acara kegiatan Rohislah aku kembali mengenalnya. Bazar buku di acara keputrian dan pengajian sabtu, diajak ke Book Fair oleh kakak mentor, yang semua itu menjadi moment bagiku untuk mencari tahu tentang buku – buku terbitan Pro-U. Ternyata buku terbitan Pro-U tidak hanya bertemakan tentang pernikahan, yang saat itu masih ku hindari. Aku menemukan tema lain.

Palestina emang gue pikirin (Palestina EGP)
Buku yang tentu saja terbitan Pro-U, ditulis oleh Shofwan Al Banna, menjadi buku koleksiku yang pertama. Ku putuskan untuk memilikinya, karena baru – baru itu kakak mentorku berkisah tentangnya, tentang Palestina. Kisah yang membuatku penasaran dan ingin mengenal Palestina lebih dekat. Judul bukunya yang aneh, ditambah tampilannya yang unik membuatku tak berpikir panjang untuk membawanya pulang, memindahkannya dari rak buku di book fair ke rak buku di kamar ku. Dan sayangnya, entah dimana kini buku itu berada. Semoga bisa menjadi berkah.

Burn Your Self
Saat itu kakak mentorku membawakan materi tentang semangat. Beliau mengutip dari buku Burn Your Self karya Satria Hadi Lubis. Ada 99 kiat dalam mengatasi futur atau lemah semangat, namun beliau tidak menjelaskan semuanya. Membuatku penasaran, maka ku pinjam buku itu darinya. Belum sempat habis ku nikmati, buku itu sudah harus ku kembalikan. Akhirnya, ku datangi perpustakaan kecil kakak iparku. Bravo! ku temukan buku itu disana, ku pinjam dan ku nikmati.

Burn Your Self, yang luar biasa! membuatku kagum karena motivasi dari sang penulis. Ku kunjungi lagi perpustakaan kakak ipar ku, ku temukan karya satria Hadi Lubis lainnya, Breaking the Time. Buku yang mengarahkanku untuk menata hidup.

Breaking The Time
Buku penginspirasi untuk menata hidup. Setelah membaca buku ini, aku membeli sebuah buku catatan kecil dan ku beri judul “Me and My Program”. Ku isi lembar demi lembar “Me and My program”ku. Ku buat motto hidupku, visi dan misi hidup, tentang peran – peran hidupku, program – program harian, pekanan dan hal – hal yang berhubungan dengan amanah – amanahku.

Buku ini, mengajarkanku menentukan visi dan misi hidup yang mengarahkannya ke tujuan akhirat. Siapa saya? Saya adalah muslimah ciptaan Allah SWT. Mengapa saya ada? Saya diciptakan untuk beribadah kepada-Nya, menjadi hambanya yang sholehah, berbuat baik dan menyeru kepada kebaikan. Untuk siapa saya bekerja? Untuk diri dan orang lain. Apa hasil / produk dari pekerjaan saya? Pemberdayaan orang lain dan bermanfaat bagi orang lain. Dimana saya mengerjakannya? Di dunia.

Alhamdulillah, hidupku mulai terarah, dan sudah tau kemana muaranya. Ya, menjadikan negri akhirat yang ku tuju, untuk Allah.

From Zero To Hero
Sampai di dunia perkuliahan. Aku ingin tetap menjadi aktifis. Lepas dari rohis SMA aku memilih aktif di BEM Jurusan, namun tetap berusaha untuk tetap berkontribusi di Rohis, karena biar bagaimanapun aku dibesarkan di dunia Rohis. Di BEMJ kembali mendapat amanah yang berhubungan dengan dunia tulis – menulis, yaitu sebagai penanggung jawab buletin motivasi untuk para BEMer. Lagi – lagi amanah yang mengharuskanku mempunyai banyak referensi. Dan inilah yang menjadi awal perkenalanku dengan buku – buku karya Solikhin Abu Izzuddin. Berawal dari saudariku di kampus yang memperlihatkan buku Zero to Hero. Emm, aku tertarik dan memohon untuk meminjam, karena saudariku itu belum selesai membacanya, maka ku janjikan kurang dari sepekan untuk ku baca. Alhamdulillah, berhasil ku nikmati!

Way To Win
Perkenalan dengan buku karya Pak Sol, membuatku penasaran dengan buku karya beliau yang lainnya. Sekali lagi book fair, dan stand buku yang selalu ku cari adalah stand Pro-U. Aku menemukan buku beliau: Way to Win. Membaca sekilas daftar isinya dan langsung ku boyong pulang.

Way to Win, buku – buku karya pak sol ditambah sentuhan kembali buku – buku motivasi Pak Sahl memberikan sentuhan pelengkap pada setiap lembaran – lembaran buletin bulanan yang ku buat. Sungguh diri ini semakin tersemangati dan tentunya bisa berbagi semangat dengan para BEMers. Berkah!

Ternyata Pro-U
Bersamaan dengan amanah di BEMJ aku juga mendapat amanah menjadi kakak mentor di Rohis kampus juga Rohis SMA. Aku sampaikan tentang amanah ini kepada murobbiku (guru ngaji), karena tentunya aku membutuhkan dukungan dan penjagaan darinya. Hadiah pinjaman buku ku dapatkan dari beliau. Ternyata Pro-U, ya, buku terbitan Pro-U yang berjudul Solusi Problematika Holaqoh karya Satria Hadi Lubis. MasyaAllah, membuatku semakin tertarik dengan tulisan – tulisan Pak Sahl tentang tarbiyyah. Ku datangi perpustakaan kakak iparku. Bravo! Ku temukan buku berjudul menjadi murobbi sukses, buku bertema tarbiyyah lainnya karya Pak Sahl. Ku pinjam dan ku nikmati.

Sekali lagi Book Fair dan Sekali lagi Pro-U…
Aku harus menghadiri forum mentor Rohis SMA. Disana aku mendapat suguhan materi tentang Quantum Tarbiyah. Sang pembicara merekomendasikan kami para mentor untuk membaca buku bertema Quantum Tarbiyah. Menanti book fair dan akhirnya yang dinanti tiba. Dengan semangat ku langkahkan kaki untuk bersilaturrahim ke pesta buku itu. Tentu saja stand Pro-U slalu ku cari. Ternyata ada buku Quantum Tarbiyah terbitan Pro-U yang ditulis oleh Pak Sol. Buku satu – satunya yang tersisa di rak yang terpajang dan kebetulan penulisnya ada di sana.

Membaca sekilas daftar isinya, mendorongku untuk memiliki. Ditambah dorongan dari sang penjaga stand yang mengiming – imingkan tanda tangan dari penulisnya. Ya, tak ada alasan bagiku untuk tidak membelinya. Ku beli dan ku dapatkan pula tanda tangan dan pesan dari sang penulis:

To: Wita
Be Shalihah
Be Ahlul Jannah
Full Barokah
Give The BEST
Get The BEST
_Solikhin Abu Izzuddin_
ZERO to HERO
SubhanaAllah, indah sekali pesannya…

Baraakallaahu Laka, Bahagianya Merayakan Cinta
Kakakku yang ketiga akan menikah, meraih kehalalan. Sungguh, aku ingin memberikan sentuhan meraih keberkahan dalam pernikahan dan kehidupan barunya nanti. Aku teringat pada sebuah buku yang pernah dibawa oleh kakak mentorku, yang ternyata saat itu menjelang pernikahannya. Ya, buku berwarna merah itu ternyata terbitan Pro-U, karya Salim A. Fillah. Buku itu menjadi buku pertama bertemakan pernikahan yang ku beli, tapi bukan untukku karena aku masih berprinsip belum waktunya menikmati buku bertema itu. Dan ku hadiahkan buku itu untuk kakakku.

Penasaran, apa sih isi buku itu?
Baraakallaahu Laka, Bahagianya Merayakan Cinta. Buku itu sedang tergeletak diatas meja. MasyaAllah, penasaran dengan isinya. Karena ketika ku beli, aku tidak menyempatkan melihat daftar isinya. Waktu itu aku sengaja mengambil buku yang terbungkus karena memang buku itu untuk ku hadiahkan. Ku raih buku yang tergeletak itu dan mencoba menikmati. Membaca sekilas daftar isinya lalu ku baca bagian – bagian awalnya saja, selebihnya ku rasa belum pantas untuk ku baca. Ternyata membaca sedikit saja sudah menggoyahkan prinsipku. Sepertinya perlu ada folder baru di drive otakku. Folder yang harus diisi dengan file – file bertemakan pernikahan. Namun, aku hanya bisa memutuskan untuk mengisinya dengan file – file ringan, hanya sebatas artikel – artikel dan kajian – kajian singkat di radio.

Agar Bidadari Cemburu Padamu
Setelah menghadiahkan buku untuk kakakku, rasanya aku ingin sekali menghadiahkan buku untuk adikku. Aku teringat pada sebuah buku keren yang telah mewarnaiku dengan obsesi menjadi wanita shaliha pembuat cemburu bidadari surga. Agar bidadari cemburu padamu (ABCP), buku itu ku nikmati menjelang kelulusan SMA, buku yang menjadi pelarian saat aku sudah terlalu jenuh dengan materi – materi pelajaran akademik. Lagi – lagi itu buku pinjaman, ku pinjam buku itu dari sahabatku. Buku itu telah mengubah pandangan hidupku. Maka ketika ditanya apa tujuan hidupku, aku akan menjawab: “Membuat cemburu bidadari dengan menjadi wanita shalihah yang berilmu, cerdas dan bijaksana agar dapat membahagiakan kedua orang tua dan meraih surga untuk bertemu Allah dan Rasulullah. Atau Menjadi wanita shalihah yang berilmu, cerdas dan bijaksana agar dapat membahagiakan kedua orang tua dan meraih surga untuk bertemu Allah dan Rasulullah, AGAR BIDADARI CEMBURU PADAKU…”

Dan ku hadiahkan buku itu untuk adikku tersayang. Ya, aku menginginkan mu merasakan apa yang ku rasakan, wahai adikku. Aku ingin, Agar bidadari cemburu padamu, adikku. Aku ingin kita bisa membuat cemburu bidadari. Insya Allah…

Saatnya untuk menikah
Sepertinya memang sudah saatnya menikah. Dalam perjalanan menuju tempat kerja, ku SMS sahabatku untuk mengajaknya ke toko buku. Ternyata kami sehati, bahkan mau mencari tema buku yang sama. Sekitar jam 5 sore kami bertemu disebuah toko buku. Buku berjudul Saatnya untuk Menikah karya M. Fauzil Adhim menjadi pilihan kami. Sayangnya, stok buku itu hanya tinggal satu dan sahabatku lah yang membelinya. Aku membeli buku lain namun masih dalam tema yang sama. Kami sepakat untuk saling bertukar pinjam.

Ya, sepertinya sudah saatnya bagiku untuk melirik dan menikmati buku – buku bertema pernikahan, yang dulunya begitu ku hindari karena ku anggap diri ini masih terlalu dini dan masih asyik mengembangkan diri dengan amanah – amanah.

Ya, itulah buku terakhir terbitan Pro-U yang telah selesai ku nikmati hingga tulisan ini ku buat.

Ya, jika memang telah tiba saatnya bagiku untuk menikah, maka akan ku tuntaskan buku karya Salim A. Fillah yang dulu ku anggap belum pantas untuk ku nikmati, Nikmatnya Pacaran Setelah Pernikahan dan Barakallahu Laka, Bahagianya Merayakan Cinta.

Ya, ya, ya, dan setelah itu sepertinya menjadi penting bagiku untuk menikmati buku – buku karya Mohammad Fauzil Adhim yang bertemakan keluarga.

Terima kasih Pro-U kau memang benar – benar Pro-Me, telah mengiringi langkah – langkah perjalanan hidupku. Dan jika ada yang menanyakan apa buku kesukaanku. Maka aku akan menjawab: buku – buku terbitan Pro-U media^^

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More