Jumat, 17 Desember 2010

Jaga Mata, Jaga Hati, Jaga Jempol, atau kalau tidak … Menikahlah Sekarang Juga

Oleh: Dwi Murdaningsih


Tidak banyak orang yang berani menikah di usia yang sangat muda. Saya salah satunya. Bagi saya, menikah muda berarti saya kehilangan kesempatan untuk lebih menikmati masa sendiri saya untuk bersenang-senang, jalan-jalan, dan hal melakukan hal menyenangkan yang lain. Tapi banyak pola piker yang berubah setelah membaca tulisan Bang Salim A FIlah. Ah..sepertinya saya terbius Bang Salim.

Ketika status “single” berubah menjadi “istri orang” artinya kita sudah diberi  kewajiban istri sesuai yang disyariatkan oleh agama. Harus melayani suami dengan baik, harus minta izin suami klo mau pergi-pergi, harus siap bangun lebih pagi nyiapin sarapan, harus mencuci baju lebih banyak, coz bukan baju saya sendiri aja yang harus bersih, tapi baju suami juga. Oh….ngurus diri sendiri saja masih perlu banyak belajar, harus ngurus orang lain juga. Makan saja kalau belum diingetin teman masih sering kelupaan, apalagi harus buatin masakan buat suami. Wow…its like a dream…

Itu baru status “istri orang”, klo dapet suami yang pengertian siy fine-fine aja. Ga bisa masak, masih banyak warung yang buka buat beli sarapan, ga sempet nyuci masih banyak laundry kok. Yang lebih berat itu sebenarnya menyandang status “menantu orang”. Anda semua pasti tau, hampir 80 % sinetron Indonesia menggambarkan pola interaksi mertua dan memantu seperti dua orang yang selalu  bersaing untuk mendapatkan perhatian suami lebih banyak.

Menantu wajar minta perhatian lebih, “ya iya lah, saya kan istrinya..”, mertua pun wajar minta perhatian lebih..”saya kan ibu yang sudah melahirkan dan membesarkan” . Alhasil, sinetron telah membuat pola pikir bahwa agar akur dengan mertua maka menantu harus selalu terlihat sempurna dimata mertuanya. Harus pinter masak, rajin, Apa kata mertua klo punya mantu yang ga bisa masak, yang hobinya laundry?

Itu baru faktor luar, belum bisa menerima orang lain dalam kehidupan sehari-hari sebagai suami-istri. Faktor penghambat dari diri sendiri jauh lebih besar. Saya adalah  perempuan mobile yang sukanya naik motor kemana-mana, suka menulis dan sedang dalam proses menggapai cita menjadi seorang jurnalis.

Kehidupan jurnalis tentu sudah bisa dibayangkan. Jam kerja tak tentu, harus siap ditugaskan kemana-mana. Kalau saya nikah muda berarti kesempatan saya menjadi jurnalis harus saya pikirkan ulang. Saya tidak mungkin berada di lapangan atau di kantor seharian untuk membuat berita sementara suami saya ada di rumah. Mencari suami yang mengerti pekerjaan? Ah..tidak semudah itu, karena ketika akad nikah sudah diucapkan berarti istri harus menurut kata suami selama suami tidak melenceng dari agama. Suami bisa saja mengerti dan bisa memaklumi, namun tentu saja suami berhak melarang karena toh istri tidak memiliki kewajiban untuk bekerja diluar.

***
Masing-masing kota, memiliki kultur yang berbeda tentang pernikahan. Di Semarang, sejauh pengamatan saya, jarang sekali seseorang menikah di saat masih kuliah. Lain Semarang lain Yogyakarta. Di Yogyakarta sepertinya mahasiswa punya nyali yang lebih besar untuk menikah, bukan begitu? Mungkin karena di Yogya ada penerbit pro-u yang hampir tiap tahun menelorkan bukunya Bang Salim A Fillah yang sebagian besar isinya tentang cinta. Saya bilang, tulisan bang Salim itu kompor. Sumbunya manas-manasin orang buat cepetan nikah, hehe..

Membaca tulisan bang Salim dalam buku-bukunya seolah membawa sebuah misi. “misi pernikahan” saya menyebutnya begitu. Dari semua buku yang ditulis bermuara pada lautan “menikah”, ya..ya..ya.. Menikah memang fitrah, ibadah, sebuah prosesi menyempurnakan separuh agama. Lebih dari itu, menikah adalah sunah Rosul. “Barang siapa tidak mengikuti sunahku, maka ia tidak termasuk golonganku”, itu sabda Rosul tentang pernikahan.

Menyelami pemikiran bang Salim (baca: membaca misi bang Salim) di setiap bukunya memberikan saya banyak pelajaran. Saat usia kita sudah matang dan keinginan menikah telah ada, menikah hukumnya sudah menjadi wajib, dan kita hanya diberikan kepada 2 pilihan: menikahlah sekarang juga atau jika belum siap kita harus bisa menahan diri agar tidak terjerumus pada godaan lawan jenis. Menahan diri dengan terus mencari ilmu untuk bekal pernikahan yang barokah dunia akhirat.

Berbicara tentang pernikahan, tidak terlepas dari topik perempuan. Bang Salim menceritakan dengan gamblang di buku yang lain tentang perempuan sesuai sudut pandang laki-laki. Bahwa ternyata laki-laki memiliki kecenderungan untuk mudah tergoda dan mudah berimaginasi.  Tidak ada peilihan lain bagi perempuan selain untuk menjaga kehormatan diri, jangan sampai anugrah yang diberikan Allah berupa kecantikan, kecerdasan justru menimbulkan fitnah. 

“Agar bidadari cemburu padamu”, Subhanalloh di buku ini diceritakan berbagai macam kisah bahwa perempuan dilahirkan begitu spesial. Perempuan yang beriman, bertakwa kepada Allah, beribadah, sholat, puasa dan menjaga diri. Buku ini benar-benar mengajarkan saya betapa spesialnya perempuan dimata Allah dan menurut agama Islam. Saya bersyukur saya perempuan, dan saya bersyukur diberikan Allah kesempatan untuk mengenal Islam lebih jauh sehingga mengerti betapa Allah memuliakan perempuan, semoga Allah senantiasa mengistiqomahkan hati kita semua para perempuan dunia untuk selalu menjaga syariat-Nya agar para bidadari cemburu. Wanita dunia memiliki satu nilai lebih dibandingkan bidadari.

”Karena Shalat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Alloh. Alloh meletakkan cahaya diwajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutera, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuningan, sanggulnya mutiara, dan sisirnya terbuat dari emas.Mereka berkata,”Kami hidup abadi dan tidak mati. Kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali. Kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali. Kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya.” (HR Ath Thabrani).

Ya Allah, izinkanlah kami menjadi wanita solihah yang dicemburui bidadari.

1 komentar:

Salam sukses dari kami
untuk anda yang membutuhkan mesin pengering,
setrika uap, konversi, dan perlengkapan laundry lainnya silahkan
menghubungi kami di web www.bospengering.com atau langsung telpon kami
ke 081221673020; pin bb 59F141F2, Line : Bospengering, Facebook : Bos
Pengering

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More