Jumat, 31 Desember 2010

Dahsyatkan Mimpimu


Oleh: Dewi Kartika

Assalamu’alaikum sahabat….
Sejak lama aku ingin mengungkapkan bahwa aku ingin seperti Spiderman. Hehe. Bukan semata karena dia seorang super hero. Tapi karena dia yang bertanya pada dirinya sendiri, mencari jati diri, mengenali dirinya dengan sebuah pertanyaan, “Who am I?”

Tapi aku tidak bisa menjawab dengan kalimat yang sama, “I am a spiderman” sepertinya. Memang I’m not a spiderman…tapi dalam jiwa ini sudah terpaku banyak impian dan seharusnya full semangat. Semangat untuk berprestasi, insya Allah. Semoga inilah salah satu jawabannya.

Kisah ini aku awali dengan dunia organisasi yang menemani seorang akhwat dalam menuliskan rangkaian impiannya. Kartika. Begitu sebagian orang memanggilnya. Dia tuliskan tiga puluh tiga impian utama yang ingin segera ia wujudkan. Mungkin orang bilang dia terlalu berangan tinggi atau terlalu berharap. Mungkin orang bilang dia berpikir untuk melakukan sesuatu di luar kapasitasnya. Mungkin orang bilang dia terlalu muluk atau aku pun membenarkan kalau orang lain menyebutnya sebagai orang gila. Tapi Kartika menyebut ini semua sebagai mimpi yang dahsyat! Tak apa…satu per satu impian yang dia tulis dapat terwujud. Toh ini semua adalah sebuah impian dan cita-cita.

Kuingat benar, 15 September 2008 ketika OSIS SMK N I Tempel, Sleman membuka lembaran menuju masa bakti 2008/2009. Pada hari itu diadakan orasi pemilihan ketua OSIS. Terdengar dari kejauhan, “Jangan memilih saya. Pilih saja siapa yang menurut teman-teman yang terbaik. Saya hanya orang biasa dari kalangan biasa. Namun saya ingin sekali melakukan hal yang luar biasa untuk mendahsyatkan potensi kita semua. Di sini kita memiliki Erni. Teman yang luar biasa, pekerja keras, semangat dan mampu menjadi pemimpin yang hebat, insya Allah. Pilihlah yang terbaik menurut teman-teman,” ucap Kartika dalam rangkaian orasinya.

Orasi pagi itu menjadi ger…karena kandidat sebelumnya bernama Erni Purnama Sari juga menyampaikan untuk tidak memilih dirinya dan pilihlah ‘Kartika’. Tidak seperti dalam pemilihan ketua yang lain yang dalam orasinya mengatakan, “Pilihlah saya.” Spesial untuk ketua OSIS di SMK ku kandidatnya secara tidak langsung diajukan oleh teman sesama anggota OSIS, kakak angkatan, dan saran dari dewan guru. Bukan berdiri dan mengajukan diri.

“Apa yang Anda maksudkan dalam moto Anda?” tanya seorang pendengar dengan almamater universitasnya pada Kartika.
Sisi hatinya mulai bergetar lagi, deg-degan maksudnya…hehe, “Terima kasih…sebenarnya inilah pertanyaan yang saya nanti,” sejenak Kartika menghela napas panjang dan mecoba tersenyum untuk mengurangi pucat pasi wajahnya, “Moto ini saya ambil dari buku yang berjudul Zero to Hero karya Solikhin Abu Izzudin. Small is beautifull, medium is wonderfull and big is powerfull.

Small is beautifull, ketika posisi kita kecil, tetaplah menjadi diri sendiri. Kita justru tidak terpengaruh dengan kebesaran orang lain dan berprestasi sesuai dengan kemampuan kita. Medium is wonderfull, ketika kita ada di posisi tengah-tengah. Keberadaan kita tidak begitu terlihat, maka berputarlah, bergeraklah memberi kontribusi. Big is powerfull, ketika kita ada di posisi yang besar, yang tinggi maka maksimalkan segala potensi. Ada di manapun posisi kita, harus tetap bersemangat dan berprestasi! Sekali lagi, small is beautifull, medium is wonderfull and big is powerfull! Thing fresh…do the best!” Gemuruh keriuhan mulai terdengar lagi dari area panggung.

Hari itu juga diadakan pengumpulan dan perhitungan suara. Aku tak bisa menyampaikan apa-apa pada Kartika kecuali ucapan selamat dan semangatlah berjuang. Semoga Kartika dapat menjadi pemimpin yang kokoh dan tsabat sikapnya, lapang dadanya, dalam pemikirannya, luas cara pandangnya, rajin amalannya, solid penataan organisasinya dan bermanfaat bagi sekelilingnya.

Ada pertanyaan yang terlewat oleh audience, “Mengapa harus buku Zero to Hero?” Maka Kartika pun akan menjawab bahwa buku itu sangat berpengaruh dalam hidupnya. Kartika adalah akhwat biasa, dari kalangan biasa. Bahkan ada yang menyepelekan kemampuannya atau juga menghinanya. Namun apakah kekurangan harta serta merta menjadikan manusia hina? Apakah status sosial menjadikan manusia berkedudukan lebih tinggi dan lebih rendah di hadapan Allah azza wa jalla? Bukankah Allah SWT akan melihat pada tingkat keimanan seseorang?

Aku sangat mengerti pergolakan hatinya. Ketika dia mendapat terpaan dari beberapa kalangan justru di saat itulah dia menambah manufer dalam hatinya untuk lebih kuat. Tapi aku akui dia memang masih sering menangis. Menangis karena harapan banyak orang agar ia melakukan ini dan itu terasa sangat berat dan tak kuasa ia penuhi. Tapi di situlah pembelajaran langsung dari Allah SWT agar manusia menjadi lebih kuat dan lebih dewasa. Semangatlah Kartika, you can do the best ! Biarkan dunia berkata apa, balaslah dengan senyuman manis dan pembuktian…bahwa you can do every thing! Insya Allah.

Hamparan perjalanan terbentang luas. Masa bakti 2008/2009 menjadi penuh makna bagi Kartika dan teman-temannya. Banyak kisah haru dan bahagia. Namun akhwat itu tidak berjalan sendiri. Ada banyak kawan yang selalu bersemangat. Mereka adalah pribadi yang luar biasa! Mereka adalah keluarga yang dahsyat! Percayakah mereka jika Kartika mengatakan bahwa ia sangat mencintai teman-teman seperjuangannya? Sangat mencintai mereka.

Small is Beautifull…
Medium is Wonderfull…
Big is Powerfull…
Thing Fresh Do The Best!!!

Moto itu tak pernah lekang, justru semakin menguat. Setiap even speech selalu terdengar rangkaian kata itu dengan gemuruh semangatnya. Tak hanya itu, moto full spirit tersebut juga ditempel di ruang OSIS, ditulis di kalender dan sebagainya. Moto untuk ‘Thing Fresh Do The Best’ juga menemani kami para siswa mengikuti berbagai perlombaan. Bergema dalam berbagai ajang. Bukankah tulisan dan ucapan akan membentuk mind set seseorang? Bahkan ada salah satu guru yang meminta agar Kartika mengajari calon ketua OSIS berikutnya memilih moto seindah rangkaian Abu Izzudin itu.

Tak hanya sekedar moto sebenarnya, kata kunci yang dapat diambil adalah ‘Bermimpi dan Berprestasi’. Dan…impian Kartika selanjutnya adalah KULIAH. “Aku ingin kuliah…” teriaknya dalam hati. Kenapa hanya dalam hati?

Ya. Karena sepertinya tidak ada yang percaya bahwa akhwat ini mampu masuk suatu universitas. Bahkan kedua orang tuanya. Tidak ada dukungan dari siapapun. Karena Kartika harus bekerja setelah lulus nanti. Membantu keluarga menopang kehidupan. Karena dia harus menggantikan kakaknya mencari penghasilan. Karena adiknya masih membutuhkan dirinya agar dapat bertahan sekolah. Agar orang tuanya dapat berhenti bekerja dan menikmati kehidupan mereka. “Hamba ingin kuliah, Ya Allah….” Tapi tak apa. Sabar ya. Dahsyatkan dirimu! Zero to hero!

Apapun itu Allah SWT memang maha baik dan benar-benar baik. Seakan Allah sudah menanamkan keyakinan bahwa dirinya akan kuliah. Dia mampu kuliah. Meski Kartika tak tahu bagaiman caranya. Jalan mana yang akan mengantarkannya. Tapi keyakinan dan mimpi itu begitu merasuk dalam! Sekedar ambisi kah atau benar-benar datang dari sang pencipta melalui kemauan merangkai mimpi? Wallahu’alam.

Ayo dahsyatkan mimpi kita dan jadikan kenyataan! Butuh waktu berapa lama? Bertahun-tahunkah? Bukan rentang waktu yang menentukan, tapi semangat membara dalam dadamu itu yang akan menjadi saksi.

Sahabat….
Sedikit kisah tentang Kartika. Apakah kita merasa kemampuan kita terbatas? Itu bukan masalah! Sebab bila di tengah keterbatasan itu kita mampu mendahsyatkan diri untuk meraih prestasi tinggi, itulah kepahlawanan sejati. Zero to Hero! (Ini tulisan di sampul bukunya…hehe.)

Ya. Terima kasih Kartika atas inspirasimu. Sekarang aku bisa sedikit menjawab pertanyaan Spiderman, hehe. Who am I? Now I’m still a student. I graduated from SMK N I Tempel, Sleman, Yogyakarta and continue my study in Gadjah Mada University, majoring in accounting. I still have many dreams, guys! GOLD MEDAL for my lovely university! And let’s go to HARVARD UNIVERSITY…to learn more. One sentence again to answer, please! Who am I? I am KARTIKA.

Terima kasih Ya Allah, hamba mencintaimu. Sangat mencintaimu.
Dahsyatkan mimpimu!


0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More