Senin, 20 Desember 2010

Berusaha Agar Bidadari Cemburu Padamu

Oleh: Shopia

Setangkai cinderahati untuk wanita shalihah pendamba surga, pembuat iri bidadari dan para lelaki yang ingin meniikahi.

Agar bidadari cemburu padamu?
Bukan dengan tebar pesona fisik tentu.Karena pasti muke lu jauh,he..he..he..
Tak jua dengan memenjara diri antara dapur, kelambu dan sumur, karena Allah dan Rosul tak bermaksud begitu tentu tahu kutipan itu ??? yupz itu kutipan dari buku "Agar Bidadari Cemburu Padamu" (ABCP) karya Salim A Fillah, terbitan Pro-U media.Itu adalah buku terbitan Pro-U Media pertama yang saya miliki tepat tiga tahun lalu. Masa tiga tahun lalu adalah masa-masa dimana semangat saya untuk jadi muslimah yang sejati sedang tinggi, masa-masa dimana saya sangat tertarik dengan komunitas "jilbaber" (mba-mba yang jilbabnya guede) dan Subhanallah seorang sahabat baik merekomendasikan buku ABCP ini.

Begitu semangatnya saya membaca buku ini dari lembar pertama hingga ke daftar pustaka tak ada yang terlewat, saya begitu serius membacanya hingga berulang-ulang, dan begitulah amat banyak ilmu yang saya dapatkan dari buku ini. Saking seringnya dibaca bukunya sampai lecek dan halamannya lepas-lepas :).

Saya mulai mengenakan kerudung semenjak memasuki bangku SMA, tak hanya di sekolah tapi di rumahpun saya memakainya. Tapi saat itu yang saya pakai masih kerudung mini, kaos lengan panjang dan celana (rok yang saya punya hanya seragam sekolah), begitu terus sampai saya lulus sekolah.

Selepas sekolah saya pergi ke Bekasi untuk mencari pekerjaan, disana saya tinggal bersama saudara. Untuk mengisi waktu luang menunggu panggilan kerja, saya kembali pada hobby saya yaitu hunting buku, kebetulan dekat rumah saudara ada toko buku muslim, maka saya kesana hampir tiap hari. Karena seringnya saya mampir ke toko buku tersebut saya pun menjadi akrab dengan mba penjaganya, terlebih beliau satu kampung dengan saya. Jadilah toko buku tersebut jadi tempat tongkrongan saya.

Saya sangat akrab dengan mba tersebut, sering sekali saya berdiskusi kecil, membicarakan buku-buku yang bagus (Boleh baca gratis juga hehehe), atau sekedar curhat, dan dari beliau pulalah saya banyak instropeksi diri dengan gaya berpakaian saya selama ini.

Ada satu pelajaran berharga yang saya dapatkan dari buku ABCP ini dam tidak saya temukan di buku lain, yaitu pada bab empat, dijudul " Jilbab Bukan Topeng, Be Your Self Neng ", di situ di jelaskan bahwa jilbab bukan lakon sandiwara yang mengharuskan kita jadi orang lain saat memakainya. Karena Islam tidak menghapus karakter-karakter khas pemeluknya yang tidak bertentangan dengan 'aqidah ketika dia memutuskan berislam secara paripurna, islam justru membiingkainya menjadi kemuliaaan karakter.

Adalah konyol memaksakan diri menjadi orang lain setelah kita "hijrah" dengan berjilbab. Alangkah sunyi dunia jika semuanya seragam, tak usah meng'alim-alimkan diri jika kita orang yang aktif, tak usah jadi pendiam jika kita memang suka berbicara. Biarkan semuanya sesuai karunia karakter yang Allah lekatkan pada diri kita. Maka akan tetap ada akhwat jago karate seperti Nusaibah Binti Ka'ab yang melindungi Rosulullah kemanapun beliau bergerak dalam perang. Akan tetap ada yang berkepribadian kuat dan pemberani seperti Ummu Hani Binti Abu Thalib. Akan tetap ada yang suka bermanja dan ceria seperti 'Aisyah. Ada yang tetap bisa membentak dan tertawa terbahak seperti Hafsah. Dan akan tetap ada yang lembut dan keibuan seperti Khadijah.

Hm...membaca bab ini saya jadi tersenyum sendiri, ingat waktu dulu awal-awal saya belajar memakai rok dalam keseharian saya, terasa ribet karena saya seorang 'pejalan cepat', saya pun belajar melambatkan laju jalan saya, menjengkelkan rasanya, tapi saat itu yang ada dalam pikiran saya adalah seorang muslimah sejati itu harus alim, lembut, feminim dan kalo jalan nggak grasa-grusu, dan saya berusaha untuk menjadi seperti itu, padahal sifat-sifat itu sangat bertolak belakang sekali dengan karakter saya.

Tapi setelah membaca buku ABCP ini pandangan saya berubah,kok iya ya ngapain saya merubah karakter yang sudah Allah beri,bukankah Islam memang tidak menghapus karakter-karakter khas dari pribadi pemeluknya yang tidak bertentangan dengan 'aqidah. Jadi jangan sirnakan keunikan diri. Biarkan keindahan warna-warni itu hidup dan meronai dunia dengan pelangi akhlak.

" Celupan warna Allah. Dan siapakah yang lebih baik celupannya daripada Allah. Dan padaNya sajalah kami beribadah. " (Al Baqarah 138).

Nah selain di bab 4 informasi di bab 5 juga sangat bagus, bab 5 ini judulnya 'Riak-riak Rasa', isinya tentang cinta, bahwa cinta bukan virus yang memberikan penyakit pada jiwa yang sering kita salahtafsirkan. Justru cinta adalah makhluk Allah yang harus dijaga kesehatannya dari setiap penyakit yang mencoba menungganginya. Penyakit yang datang dari syaitan, syahwat, maupun syubhat.

Kita harus hati-hati memperlakukan rasa cinta ini,terlebih ketika kita sudah merasa tahu dengan batas-batasnya,karena syetan begitu gigih menggelincirkan manusia melalui perasaan cinta ini,kerja syetan begitu halus, rapi, terencana penuh kesabaran, perlahan, dan pasti. Dan syetan akan lebih semangat untuk menggelincirkan orang-orang berilmu. Menggelincirkan ulama, ustadz, ahli ibadah dan aktivis dakwah adalah prestasi bagi syetan. Itu lebih menantang. Orang-orang biasa sih, nggak perlu di gelincirkan juga sudah tergelincir sendiri. Buat apa repot-repot di urusin, kata syetan. Berhasil juga nggak ada bangga-bangganya, nggak ada prestisenya.

Justru syetan tertantang untuk menggelincirkan orang-orang hebat, demi prestasi, dan demi dampak luas yang akan di timbulkan bagi banyak orang lain. Penyimpangan sesaat seorang aktivis dakwah adalah pembenaran bagi orang lain untuk selamanya istiqomah dalam maksiatnya. Pak ustadz juga begitu kok saya dilarang-larang. Serem ya, naudzu billah..

Oh iya di buku ini juga ada kamus mini bahasa arabnya juga, biar kita nyambung, jadi setelah baca ABCP ini saya bisa ber arab-arab ria, walaupun cuma sekedar bilang 'afwan' dan 'syukran' .

Jadi untuk membuat bidadari-bidadari itu cemburu nggak terlalu susah walaupun tak bisa di bilang mudah juga hehe, awali dengan semangat tinggi untuk memperbaiki diri, selanjutnya adalah bagaimana kita menghayati makna kata ikhlas. Ikhlas hanya untuk Allah dan hanya karena Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Dan ssstttt...tau ngga kalo kita sebenarnya lebih unggul daripada bidadari,pasti pada nanya,"ko bisa????"itu karena shalat, puasa dan ibadah kita pada Allah.Jadi jangan pesimis, yakinlah bahwa kita bisa membuat bidadari cemburu.Ayo para wanita semangat!!!

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More