Selasa, 28 Desember 2010

Mari Bicara Cinta, dan Biarkan Cinta Bicara

Oleh: Muhammad Arif Wirawan

Kata orang Cinta adalah misteri, bahkan kahlil gibran menulis Cinta dalam salah satu bukunya dengan berbagai sudut pandang menurut subyek orang yang pernah mengenal Cinta. ”Cinta adalah racun dalam piala-piala emas yang diminum para Juara, melemahkan mereka, mebutakan indra” Jawab salah satu orang kekar perkasa yang pernah dikhianati Cinta. ”Cinta adalah ayahku, cinta adalah Ibuku, Cinta adalah aku. Orangtuaku yang mengerti Cinta” Jawab seorang anak kecil.

Jawaban dari 2 orang itu benar. Karena Cinta meninggalkan sejuta rasa yang mewarnai kehidupan manusia bahkan ketika mereka, manusia diciptakan berpasangan. Kemana cerita ini bermula dan berakhir. Sampailah pada satu pertanyaan ’kenapa Alloh menciptakan Cinta?’

Waktu itu aku masih SMP dan baru mengenal Cinta. Semua temanku pacaran, ada beberapa yang tidak. Aku sendiri memilih untuk tidak pacaran. Waktu itu masalah Cinta hanyalah rasa malu bahwa kita tidak bisa punya pacar. Bukan masalah kenapa kita tidak memiliki orang yang dicintai atau orang yang bisa kita rindu. Cinta monyet dan sensasi interaksi lawan jenis, sungguh sesuatu yang baru bagi para pelajar pria yang tiroidnya baru tumbuh. Kata guru di suatu film korea ’ dasar anak laki-laki yang kelebihan testeteron’. Dan waktu itu aku benar-benar merasa terkutuk mendapatkan siksaan cinta yang pertama.

Ketika Aku jatuh Cinta untuk pertama kali. Kadar senangnya benar-benar luar biasa. Kau bisa tidak tidur hanya karena ingat wajah perempuan yang engkau cintai. Namun Aku merasa bahwa perasaan Cinta ini terlalu suci untuk dipermainakan. Saat aku jatuh Cinta aku bisa muntah hanya karena menangis semalaman karena memohon kepada Alloh agar kutukan itu pergi. Aku menamakannya ’Kutukan Cinta’. Akhirnya mulai saat itu karena masih memiliki pemahaman Cinta yang dangkal, aku bertekad untuk memahami Cinta, dan sampailah pada pertanyaan ”kenapa Alloh menciptakan Cinta ?”. Inilah awal dari perjalananku menemukan pemahaman yang menurutku benar tentang Cinta.

Selama SMP kitab-kitab sampinganku bertemakan Cinta. Sampai pada akhirnya secara tidak sengaja aku menjadi konsultan hubungan Cinta. Wow! Banyak orang datang kepadaku hanya untuk meminta nasehat ”Rif, eh aku baru suka sama seseorang. Kira-kira aku jodoh ga’ ya dengannya?” Jeleknya dulu aku memakai berbagai ramalan dari garis tangan, zodiac, shio, bahkan tarot remi. Namun aku tidak pernah memakai metode Jin. Dan sialnya, karanganku tentang nasib Cinta mereka di masa yang akan datang -- bener semua.

Perlu diketahui selama di SMP aku dekat dengan akses buku. Mudah sekali mencari buku bertemakan Cinta, dan dibaca. Dahulu akses tentang buku Cinta menurutku banyak yang tidak menjelaskan arti suci dan sakralnya sebuah ikatan Cinta. Maksudku disini adalah selain menjelaskan ”kenapa Alloh menciptakan Cinta” adalah karena belum banyak buku yang mejelaskan Cinta secara islami. Belum ada akses internet murah atau gratis. Belum ada flashdisk, ada sih tapi mahal dan kapasitasnya sedikit. Kajian Islami waktu SMP juga aksesnya sedikit, mungkin hanya waktu Jum’atan saja ada pengajian, juga habis jum’atan ada mentoring di SMP.

Dengan membaca banyak buku pemahamanku terhadap Cinta lebih dewasa dari teman-teman kebanyakan. Karena pemahaman Cintaku yang berbeda dan lebih dewasa dalam beberapa pekan Client itu selalu bertambah dan selalu ada saja ragam persoalan dan cerita Cintanya. Kejadian demi kejadian tersebut mulai dari pengetahuan dan sharing pengalaman Cinta teman-temanku membuatku semakin kaya akan pengalaman Cinta dan berbagai persoalannya. Walaupun begitu pertanyaan ”kenapa Alloh menciptakan Cinta ?” tidak kunjung terjawab. Pertanyaan tersebut tidak terjawab sampai aku lulus SMP dan melanjutkan SMA.

Sampai suatu kesadaran baru muncul setelah lulus SMP, bahwa Alloh sedang menuntunku kepada suatu hal. Aku semakin yakin dikarenakan pemahamanku tentang cinta semakin dan semakin bertambah, dan semakin besar pula keimananku kepada Alloh. Bahwa banyak yang Alloh karuniakan kepada kita dan salah satu tanda kebesarannya adalah Cinta.

Cinta itu adalah bahasa Universal. Dan Cinta itu tidak bisa kita ingat, walauun kita pernah lupa tapi rasa tetap ada. Dan Cinta adalah karunia dan bukti bahwa Alloh itu Maha Sempurna. Coba dipikir ya, bagaimana jika kita dan makhluk hidup lain tidak dikaruniakan Cinta. Tanaman tidak mengerti bahasa Manusia, tapi bisa menerima bahas Cinta. Bahkan makhluk abstract dan tidak hidup seperti udara, bumi, besi, bahkan komputer kita, atau buku. Mengerti bahasa Cinta.
***

Aku membaca banyak buku dan akhirnya lelah. Buku tidak membawaku kepada jawaban "kenapa Alloh yang menciptakan Cinta". Lalu aku membaca banyak Novel dan menonton serial maupun film drama bertemakan percintaan. Sampai akhirnya VMJ kedua telah terinfeksi sempurna. Aku jatuh Cinta lagi. Dan aku sekuat tenaga mengingkari hal itu. Aku tidak akan pacaran dulu sebelum bisa menjawab ”kenapa Alloh menciptakan Cinta”.

Dan sampai lulus SMA, pertanyaan itu belum juga terjawab ”kenapa Alloh menciptakan Cinta”. Dan lagi, dan lagi, terus aku terhinggapi perasaan jatuh Cinta. Pada akhirnya aku jatuh Cinta pada 3 orang akhwat. Dan ini seperti pisau yang merobek ulu hatiku. Menusuk lalu meninggalkan luka yang sangat lama sembuhnya, mungkin akan sembuh jika aku telah menikah atau mendapat amnesia / kehilangan ingatan tentang Cinta.

Jujur aku sangat mudah mencintai orang lain. Baik sedikit suka, cantik sedikit suka, perhatian sedikit suka. Alhamdulillah Alloh masih menjaga kewarasanku dan memelihara izzah dalam pandangan, kata, indra, dan hatiku. Aku tidak akan menuruti hawa nafsuku karena disibukkan oleh sebuah pertanyaan ”Kenapa Alloh menciptakan Cinta”.

Dalam perjalananku mengihktiarkan jawaban dari sebuah pertanyaan, ada sebuah novel yang aku baca. Ini adalah novel pertamaku, dan seumur hidup sampai saat cerita ini ditulis aku baru memiliki satu novel terbitan Pro-U kelompok buku Qish-U berjudul ”Birunya langit Cinta” karya Azzura Dayana. Buku ini sempat dijadikan sandaran tidur sampai mengisi taklim dalam menyikapi Cinta yang tumbuh dan bersemi di hati para aktivis muda belia.

Jawaban dari buku itu hampir sama dari semua literatur maupun karya tulis, film yang pernah aku tonton, dan pendapat dari orang-orang yang aku minta pendapatnya tentang Cinta dengan pertanyaan ”Kenapa Alloh menciptakan Cinta”. Buku ini menekankan arti pentingnya seseorang memahami Cinta dengan arti yang benar dan meluas. Luas disini artinya objektif. Sedangkan benar adalah bersandarkan dari pemahaman Agama yang benar.

Novel ini berkata kepada diriku ”Rif sebanyak engkau mencintai, penting untuk menghormati Cinta tersebut terlebih dahulu. Karena banyak orang tidak bisa menghormati Cinta. Ketika seorang mencintai apakah dia berdosa? Tidak. Lalu apa yang membuatnya hina dan diliputi dosa? adalah karena dia menuruti apa yang dikatakan setan kepada dirinya. Sehingga apa yang dia mengerti adalah ’Love is su*k’, cinta adalah nafsu. Padahal Cinta itu lahir dari dalam hati bukan hawa nafsu. Yang lahir dari dalam hati tidaklah hatinya bersih kecuali itu datang dari Alloh. Sedangkan yang lahir dari hawa nafsu, pasti berasal dari setan.

”Menghormati Cinta, berarti tidak mempermainkannya. Memperhatikan permasalahan Cinta bukanlah masalah gw suka, maka gw tembak, gw udah ga’ cocok maka gw putus bukan, bukan masalah itu. Tapi bagaimana menempatkan Cinta itu pada tempat yang seharusnya. Dalam ikatan suci sekali untuk selamanya. Dunia dan akhirat. Yang dimaksud disini adalah Cinta bagi sepasang laki-laki dan perempuan. Yaitu ditempatkan dalam pernikahan.

Sampai saat ini sejak aku menyelesaikan 80% membaca novel tersebut. Jawaban sementara untuk pertanyaan ”kenapa Alloh meciptakan Cinta ?” adalah supaya setiap manusia mengenal dan mencintai Alloh. Alloh yang menurunkan rasa Cinta kepada setiap manusia, agar mereka selalu berdzikir karena lupa akan CintaNya kepada dirinya, bertahmid atas segala bentuk rahmatNya, dan bertasbih atas kebesaranNya telah menciptakan Cinta.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More